Laut Indonesia

LKPNI-Dedikasi Untuk Maritim Indonesia

Potensi Laut dan Gelombang

Potensi Laut dan Gelombang merupakan salah satu aset bangsa

Peta Potensi Perikanan Indonesia

Melihat Peta Potensi Perikanan Indonesia

Potensi Olahan Ikan

Potensi Olahan Ikan Menjadi salah satu peluang usaha masyarakat yang perlu di bantu untuk dikembangkan

Armada Laut Nelayan Indonesia

Armada Laut Nelayan Indonesia merupakan salah satu aset yang perlu untuk selalu dijaga

JobsDB

«»
Get this widget

KarirSumut

Rabu, 27 Juli 2016

BI Dorong Kepri Seriusi Bisnis Pariwisata dan Maritim

batampos.co.id – Bank Indonesia perwakilan Kepulaun Riau mencatat Perekonomian Kepri sejak 2013 masih berada dalam tren perlambatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kepri rata-rata per tahun tumbuh diatas 7% (year on year). Pada 2015, lalu hanya mampu tumbuh sebesar 6,02% (yoy).
“Hingga triwulan I 2016, pertumbuhan ekonomi Kepri bahkan mencatatkan pertumbuhan terendah sebesar 4,58% (yoy), lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang cenderung mengalami perlambatan sejak triwulan I 2012,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka dalam sambutannya pada ajang Forum Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (FKEKR) Provinsi Kepulauan Riau Triwulan I 2016, Rabu (1/6).

FKEKR merupakan kegiatan tiga bulanan Bank Indonesia. Acara ini mengundang segenap stake holder yang ada di Kepri.

Melihat fernomena ini utuk FKEKR kali ini BI mengambil tema Mendorong Industri Maritim dan Pariwisata sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Kepri.

BI melihat industri pariwisata dan kemaritiman bisa menjadi penyangga dari kelesuan ekonomi yang ada.

Anggota DPR RI asal Kepri, Asman Abnur, mengatakan inilah momentum untuk mengembangkan pariwisata.

“Pariwisata ini tidak ada itilah tawar menawar. Eropa kenapa selamat ekonominya, karena bidang pariwisatanya hebat. China juga industrinya sedang turun. Yang menyelamatkan, pariwisatanya,” ungkap Asman.

Asman mengaku belum bangga Batam disebut sebagai pintu masuk terbesar ketiga di Indonesia. Alasannya, wisatawan ke Batam dan Kepri, masih short time. Belum bisa seperti Bali yang orang bisa berlama-lama untuk memanjakan badan.

Asman sendiri saat ini telah mendirikan sebuah sekolah pariwisata. “Tak mungkin pariwisata berjalan sementara tak ada SDM yang handal,” ucapnya soal latar belakang mendirikan Politeknik pariwisata.

Pria yang pernah menjadi Wakil Walikota Batam ini mengisahkan pengelamannya membuka resto nasi padang di Singapura. Ia gagal. “Saya tahu masalahnya, saya cari se Indonesia tukang masak masakan padang yang bersertifikat tapi tak ada, makanya chef kita harus punya sertifikat.”

Asman yakin, industri pariwisata akan memiliki efek domino yang dahsyat.

Pembicara lain, Rokhmin Dahuri, menyoroti potensi maritim yang dimiliki Kepri. Ekonomi maritim menurutnya ialah industri yang berada di laut itu sendiri plus industri bukan di laut akan tetapi menggunakan bahan baku dari laut. Seperti industri pengolah rumput laut.

Rokhmin, sang mantan menteri pada kabinet Gus Dur dan Megawati ini, mendorong untuk mengolah hasil laut, tidak sebatas ikan segar semata. Ia meyakini industri bisa berdampingan dengan industri pariwisata.

Diskusi ini berjalan menarik, diikuti oleh kalangan akademisi maupun kalangan bisnis wisata. Sedikit pertanyaan yang muncul tetapi pernyataan berupa saran dan masukan ramai diungkap peserta. Forum ini sendiri memang salah satunya bertujuan untuk merangkum masukan dari stake holder yang ada. (ptt)

Sumber Berita dan Gambar;
http://batampos.co.id/2016/06/01/bi-dorong-kepri-seriusi-bisnis-pariwisata-dan-maritim/

Rabu, 20 April 2016

Dubes Aussie Sanggupi Bawa Investor Masuk Batam

INILAHCOM, Batam - Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson janji ajak investor dari negaranya investasi di Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas (KPBPB) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam.

"Saya jadi bersemangat untuk mengajak investor Australia melakukan bisnis di sini," kata Paul Grigson usai bertemu Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (20/4/2016).

Dubes Australia Paul Grigson sengaja melakukan kunjungan kerja ke Batam untuk melihat potensi investasi di kota itu, sekaligus memastikan status hukum dan perlindungan terhadap PMA.

Dan setelah mendapatkan penjelasan, ia menyimpulkan berinvestasi di Batam lebih mudah dibandingkan daerah lain. "Melakukan bisnis di sini lebih mudah dibanding daerah lain," kata dia.

Hingga saat ini, baru satu perusahaan Australia yang beroperasi di Batam, yaitu Austin Engineering yang bergerak di bidang pertanbangan. Dan perusahaan diklaim cukup sukses.

Dari pengalaman itu, Paul berharap lebih banyak lagi perusahaan Australia yang menanamkan modal di Batam. "Saya berhasrat untuk melihat lebih banyak lagi perusahaan Australia di Batam," kata Paul. [tar]

Sumber berita:
http://m.inilah.com/news/detail/2289726/dubes-aussie-sanggupi-bawa-investor-masuk-batam
Sumber gambar:
https://www.agriinvestor.com/wp-content/uploads/sites/10/2015/01/Agri-australia-website-banner.jpg

Kapal Cina Masuk Natuna, Yusril: Masalah Serius

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra menanggapi masuknya kapal asing dari Cina Kway Fey 10078, yang memasuki perairan di Kepulauan Natuna. Menurut Yusril, hal tersebut harus diwaspadai oleh Pemerintah Indonesia, karena merupakan salah satu ambisi Cina untuk membangun armada militer yang kuat.

Yusril jug mengaitkan penetrasi Cina itu dengan banyaknya pekerja buruh Cina yang bekerja di Indonesia seiring banyaknya investasi negara itu. Masalah ini sangat serius karena membawa dampak politik yang besar terhadap negara Indonesia.

"Jadi sebaiknya insiden itu harus membuat pemerintah berpikir ulang tentang hubungannya dengan Cina. Dan juga dominasi Cina yang semakin menguat. Tidak hanya di ekonomi tapi juga secara penetrasi politik wilayah, dan itu dampaknya besar terhadap Indonesia" kata Yusril Ihza Mahendra di Kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu 26 Maret 2016.

Sumber berita dan gambar:
https://m.tempo.co/read/news/2016/03/27/090757126/kapal-cina-masuk-natuna-yusril-masalah-serius

Selasa, 19 April 2016

Bangkitkan Ekonomi Lingga, Pemkab Gandeng Coco-man dan Pahlawan Sabut

Bangkitkan Ekonomi Lingga, Pemkab Gandeng Coco-man dan Pahlawan Sabut

KBRN, Tanjungpinang: Sejak sepuluh tahun terakhir derap pembangunan di kabupaten Lingga dinilai banyak pihak tidak sekencang 6 kabupaten/kota lainnya di provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Oleh karena itu Lingga dibawah kepemimpinan Bupati Alias Wello dan Wakil Bupati M. Nizar bertekad membangkitkan perekonomian masyarakat di kabupaten yang berjuluk bunda tanah melayu ini.

Untuk mewujudkan niatnya tersebut Bupati Alias Wello menggandeng pakar IPB, Prof. Wisnu Gardjito penemu 1.600 formula produk turunan buah kelapa dan Pahlawan untuk Indonesia bidang inovasi teknologi, Ady Indra Pawennari. Keduanya merupakan sosok yang telah membuktikan kesuksesan inovasi dari bahan dasar buah kelapa.

“Sejarah kita ada, alam kita ada, laut kita luar biasa, terumbu karang kita luar biasa. Itu kan semua punya nilai jual yang tinggi. Saya yakin pasti Lingga akan bangkit secara ekonomi dan apa semuanya,” ungkap Wello dengan dialek melayu Lingga yang cukup kental, usai dilantik di Tanjungpinang, Rabu (17/02/2016).

Dari bahan baku buah kelapa yang cukup melimpah di Lingga akan diproduksi berbagai macam produk turunan buah kelapa seperti sabun, sampoo, body lotion, syirup, minyak kelapa, virgin coconut oil (VCO) hingga perabot rumah tangga, bahan bakar mesin dari olahan air kelapa dan ratusan jenis produk lainnya.

Selain itu pemkab Lingga juga mulai Maret nanti akan menyulap ribuan hektar lahan tidur menjadi lahan pertanian dan perkebunan yang produktif guna menghidupkan agro bisnis di wilayahnya yang terbilang subur. Perihal niatnya ini, Bupati Lingga sudah memiliki kesepakatan dengan inovator teknologi serbuk sabut kelapa Ady Indra Pawennari, yang juga pengusaha sukses dibidang industri sabut kelapa dari Tanjungpinang.

Senada dengan Bupati Lingga, Prof. Wisnu Gardjito mengatakan, sudah saatnya daerah tidak bergantung pada APBD lagi, namun bagaimana dengan APBD yang dimiliki dapat menghasilkan pemasukan yang berlipat-lipat. Caranya tidak perlu mengundang investor dari luar negeri, melainkan cukup pemda menggandeng investor lokal yang memahami persoalan dan membawa solusi bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

"Saya datang ke Kepri bukan ingin makan APBD, karena hidup saya sudah lebih dari cukup, alhamdulillah. Tapi saya kesini ingin mengajak kita semua bangkit dengan modal yang kita miliki sendiri. Di kepala saya ini ada 1600 formula. Saya ingin semuanya dipakai oleh rakyat Indonesia sebagai produsen buah kelapa terbesar di dunia," papar Gardjito.

Salah satunya yang bisa dikembangkan di Lingga adalah industri berbasis buah kelapa. Gardjito yang di dunia keilmuan dijuluki manusia kelapa atau Coco-man itu menjamin dalam waktu 6 bulan kabupaten Lingga akan bangkit, jika seluruh masyarakat yang didukung oleh pemda berikut DPRD-nya menjalankan Industri kerakyatan tersebut.(gus)
Sumber berita:
http://rri.co.id/yogyakarta/post/berita/249460/ekonomi/bangkitkan_ekonomi_lingga_pemkab_gandeng_cocoman_dan_pahlawan_sabut.html
Sumber Gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx1DbRQQ-Is1XKt0lK_xQySNbF1u8VsQS9s8lzue4tXOIsT0F_7wIvg8Q-vDQOUbMhLh6U6zkH6qPP57_WIM3eWLhWF5eqRr3taOJVeFYgyhvrHwNRucHi7dK7KPfR5QpCLInafY3qcpc/s320/kelapa+yang+sudah+jatuh+daripohonnya-1.JPG

Karir Lampung

Lowongan Kerja 


Powered By:

JobIndo





Powered By Jobindo Widget

 
" Selamat Datang Diwebsite Lembaga Kelautan Perikanan Nasional Indonesia "